Jokowi Sebut Mudik Dan Pulkam Beda, Nasir Djamil: Aya-aya Wae Presiden

BERITA TERKINI - Dalam acara Mata Najwa, Rabu malam (23/4), Presiden Joko Widodo menyampaikan mudik dan pulang kampung merupakan hal yang berbeda. Sontak, pernyataan tersebut membuat masyarakat kaget.

Termasuk anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS, Nasir Djamil, yang terkekeh ketika mendengar pernyataan Presiden Jokowi tersebut.

“Kek mana itu, ya mudik sama dengan pulang kampung, bukan hal yang beda. Aya-aya wae presiden ini,” ujar Nasir kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (23/4).

Nasir menjabarkan, jika alasan pemerintah melarang mudik namun membolehkan pulang kampung lantaran di ibukota tidak punya penghasilan, seharusnya dana ratusan triliun langsung digelontorkan.

“Jadi untuk apa menganggarkan uang negara ratusan triliun? Gubernur sudah bilang, seperti Pak Ganjar bilang yang di Jakarta supaya panjenengan jangan pulang, tapi ini presiden bilang begitu. Ini kan jadi tidak sinkron antara pusat dan daerah,” kata Nasir.

“Jadi itulah blunder lagi Pak Presiden, aduh gimana ini. Apa dia nggak tahu artinya mudik pakai pulang kampung biar istilahnya keren?” tambahnya.

Menurut dia, masyarakat saat ini tengah dilanda dilema. Ingin mudik karena tidak ada pekerjaan namun mereka dituntut untuk makan sehari tiga kali. Repotnya, Pemerintah juga belum menyalurkan bantuan sehingga keinginan masyarakat untuk mudik lebih besar.

“Terlalu lama menunggu bantuan itu turun, perut enggak bisa menunggu pak. Lebih baik mereka pulang ke kampung, bisa makan apa adanya yang ada di kebun mereka dan bersama keluarga,” tandasnya.(rmol)