BERITA TERKINI – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa setiap kerumunan yang ada pasti ada virus corona Covid-19 yang bisa menyebar semakin luas. Justru sebaliknya, jika tidak ada kerumunan maka penyebaran Covid-19 bisa diminimalisir.
Oleh karena itu Ridwan Kamil menghimbau seluruh warga Indonesia terutama Jawa Barat agar tidak menciptakan kerumunan. Tidak hanya itu, seluruh warga diharapkan bisa menghindari kerumunan yang ada.
Apalagi penyebaran virus Corona di Jabar sangat rentan. Hal ini karena Jabar memiliki jumlah masyarakat terbanyak dibandingkan dengan daerah lainnya. Oleh karenanya, sebelum ditemukan vaksinnya ia meminta agar masyarakat bisa mengikuti anjuran pemerintah melakukan pembatasan sosial.
“Jadi Covid-19 ini mengancam populasi, semakin tinggi populasi, ancaman makin besar. Di mana ada kerumunan di situ ada Covid-19. Jadi sebelum ada obat dan vaksinnya mari sama-sama jauhi dan hindari kerumunan, jangan menciptakan kerumunan,” kata dia saat silaturahmi virtual, Minggu (24/5). Seperti dikutip dari cnbcindonesia (24/05/2020).
Ia juga menegaskan bahwa virus Corona tidak pandang pilih jenis kerumunan yang memiliki potensi untuk ditulari. Ia bisa hadir di kerumunan mana saja seperti di pasar, kondangan dan bahkan tempat ibadah sehingga saat ini harus dihindari dulu untuk berkumpul bersama.
” Jadi kita tidak usah mempertentangkan dulu mana perkumpulan yang boleh dan tidak. Karena selama itu kerumunan, pasti ada Covid-19. Jadi intinya, ada kerumunan ada Covid dan tidak ada kerumunan, jauh dari Covid,” jelasnya.
Oleh sebab itu, agar mata rantai penyebaran virus corona dapat diputu, ia meminta kepada masyarakat agar mematuhi himbauan pemerintah. Dengan demikian, maka Jabar bisa tetap menjadi provinsi yang paling baik dalam pengendalian Covid-19.
Akan tetapi, lanjut Ridwan Kamil, apabila masyarakat tidak patuh maka apa yang telah diupayakan oleh pemerintah dinilai sia-sia.
Ia pun berharap setelah Lebaran selesai, pasien terinfeksi virus corona tidak melonjak tajam.
“Tapi ini akan percuma kalau kitanya lengah dan euforia, ada keramaian, ada orang yang ramai belanja. Semoga pekan depan tidak ada lonjakan yang merusak upaya kita.”[Aks]