Semrawut Kartu Pra Kerja, Tetap Bisa Lulus Meski Bukan Pengangguran

Ilustrasi Kartu Prakerja. (Foto/https://www.prakerja.go.id/)

BERITA TERKINI – Agustinus Edy Kristianto, Founder sebuah portal berita hukum dan politik secara mengejutkan berhasil mendapatkan sertifikat pelatihan kartu pra kerja. Sertifikat tersebut dikeluarkan oleh Skill Academy Ruangguru, dan ditandatangani CEO Skill Academy Adamas Belva Syah Devara yang merupakan mantan Staf Khusus Presiden.

 Kabar mengejutkan tersebut diunggah Edy ke akun Facebook pada Rabu, 29 April 2020 sekira pukul 19.58 WIB, sontak saja unggahan tersebut menuai banyak komentar dari warganet.

“Selesai sudah. Saya memulai dengan mendaftar Kartu Prakerja pada 16 April 2020. Saya menyelesaikan pada 29 April 2020 dengan mendapatkan sertifikat pelatihan online: Jurnalistik: Menulis Naskah Berita Seperti Jurnalis Andal,” tulis Edy lewat akun Facebook seperti dikutip dari Viva.co.id (1/5/2020).

Edy mengaku heran terkait tanda tangan yang dibubuhkan dalam sertifikat tersebut. Diketahui, sertifikat  kelas jurnalistik ditandatangani oleh CEO Skill Academy Adamas Belva yang tidak pernah berkecimpung di dunia pers bahkan mungkin tidak pernah menulis satu judul berita pun sepanjang hidupnya.

“Sebuah sertifikat yang bukan dari pihak yang berkompeten dalam dunia pers semacam Dewan Pers, Lembaga Pers Dr Soetomo (LPDS), atau Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerbitan Yogyakarta (LP3Y),” urainya.

Sebenarnya, Edy mengikuti pelatihan tersebut hanya untuk membuktikan terjadinya transaksi jual beli kelas online dalam kartu prakerja yang dibayarkan oleh uang negara Rp 5,6 triliun. Dia membuktikan transaksi Rp220 ribu untuk pembelian Paket Prakerja “Teknik Menulis Naskah Berita Seperti Jurnalis Andal” yang terdiri dari 11 video melalui Skill Academy.

“Sertifikat bisa keluar tanpa menyelesaikan satu video pun (dari 11 video dalam kelas online itu). Dalam 5 menit, saya selesaikan 13 soal ujian (exam), sepengetahuannya saja, melampaui passing grade 55,” terangnya.

Setelah itu, saldo berkurang menjadi Rp780 ribu dan diminta menunggu jadwal pencairan insentif yang disambungkan ke rekening OVO. Edy membuktikan uang negara berkurang Rp220 ribu di saldo Kartu Prakerja dan masuk rekening Skill Academy.

“Sisa saldo Rp780 ribu tidak akan saya pakai lagi. Dengan demikian, pada akhir tahun anggaran 2020, dana itu akan kembali ke Kas Negara,” jelasnya.

Dalam pengakuannya, Edy mengatakan setelah melakukan pengisian data sesuai dengan kriteria dirinya. Padahal, statusnya sebagai wiraswasta plus pengurus dan pemegang saham perseroan tentu bukan sasaran program tersebut yang mestinya sudah terdata oleh Kemenkumham.

“Jika ingin memberi pelatihan, jangan ada transaksi jual-beli seperti ini. Cari format terbaik pada saat yang terbaik nanti. Bukan pada saat sulit seperti sekarang ini. Hentikan segera bisnis jual-beli kelas online/video pelatihan Rp5,6 triliun ini,” pungkasnya.[brz]