Tito Karnavian: Indonesia Dalam Kondisi Dilematis Akibat Covid-19

Mendagri Tito Karnavian (Foto: Inews.id)

BERITA TERKINI Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian mengatakan bahwa virus merupakan harga republik Indonesia dan juga seluruh dunia hingga butuh berapa formula khusus untuk menangani dampak yang ditimbulkan oleh tersebut pada semua sektor.

Tito menegaskan, virus Corona merupakan murni krisis kesehatan yang harus di secara kolektif dan tidak hanya mengandalkan pemerintah. Pemuda Muhammadiyah dan organisasi lainnya harus melibatkan diri dalam upaya penanggulangan virus tersebut.

“Pandemik ini adalah wabah terluas dalam sejarah Indonesia modern sejak tahun 1945. Kita pernah ada malaria, demam berdarah, typus, dan lain sebagainya. Tapi belum pernah terjadi ada wabah di 34 provinsi seluruh Indonesia dan lebih dari hampir 300 daerah tingkat 1 dan 2 sudah terpapar,” ujar Tito Karnavian saat mengisi diskusi daring yang digelar PP Pemuda Muhammadiyah, sebagaimana dikutip dari Rmol.id (3/5).

“Ini sesuatu yang baru. Inilah suatu krisis kesehatan,” terangnya.

Tito karnavian menegaskan bahwa Corona harus dihadapi secara kolektif oleh semua pihak dan elemen masyarakat sebagaimana dilakukan oleh seluruh dunia dalam upaya penanggulangan virus tersebut terhadap semua bidang  terutama sektor ekonomi.

“Kenapa? Karena pendapatan negara baik dari pajak maupun nonpajak, semua menjadi tidak tepat dan tidak mencapai target. Karena industrinya dan usaha-usaha ekonomi lainnya banyak yang terhenti dan terhambat,” ujar Tito Karnavian.

Saat ini, kata Tito, Indonesia sedang menghadapi situasi yang serba dilematis, status malam minggu depan kan kesehatan publik namun tidak boleh mengabaikan kesehatan masyarakat. kesehatan harus terjaga sekaligus Tono ekonomi tidak boleh krisis untuk menjamin kesejahteraan rakyat.

 “Kalau seandainya kesehatan publik diutamakan dapat mengorbankan kemampuan survive ekonomi. Dan, ketika ekonomi jatuh, jatuhnya sangat dalam, sulit untuk dicover, maka otomatis kemampuan untuk menjaga kesehatan publik itu juga akan menjadi berkurang,” jelasnya

“Sebaliknya kalau seandainya mengedepankan ekonomi maka akan mengorbankan kesehatan publik ini adalah semacam zero some gift, yang ini akan mengurangi yang lainnya. Oleh karena itu harus dicari keseimbangan, antara kesehatan publik tetap harus diutamakan tapi ekonomi juga jangan sampai mati. Ekonomi melamban, tapi tetap harus survive,” pungkas Tito Karnavian. [brz]