Kisah Vea Gadis Difabel di Blora Berharap Bisa Jalan dan Sekolah - Berita Terkini | Kabar Terbaru Hari Ini, Viral, Indonesia, Dunia | BERITATERKINI.co

7 Agustus 2020

Kisah Vea Gadis Difabel di Blora Berharap Bisa Jalan dan Sekolah

Kisah Vea Gadis Difabel di Blora Berharap Bisa Jalan dan Sekolah

BERITA TERKINI - Alenda Primavea Dewi (11), bocah yang tinggal di Kelurahan Bangkle RT 03 RW 01, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah ini tidak bisa melakukan aktivitas seperti teman seusianya karena cacat kaki sejak lahir.

Vea sapaan akrabnya, setiap hari hanya bisa berbaring dan duduk di lantai yang berada di ruang tamu dengan ditemani kucing peliharaan keluarganya. Dia terpaksa tidak sekolah karena keadaannya.

"Setiap hari ya disini Mas (di atas kasur). Kalau main ya sama kucingnya ini," ujar Adin Puji Utami ibu kandung Vea, Jumat (7/8).

Adin menceritakan, anaknya Vea dulu terlahir prematur saat kandungannya baru 6 bulan 2 minggu. Saat itu dia sudah diperingatkan oleh dokter rumah sakit, jika anak yang lahir prematur akan ada gangguan pada fisiknya. Yakni pada tulang atau pada mentalnya

"Vea ini tulangnya yang bermasalah. Untuk otak dan mentalnya Alhamdulillah normal. Pikirannya seperti pada umumnya, dia pintar," ungkapnya.

Saat baru lahir, kata Adin, anaknya diinkubator selama dua minggu oleh pihak rumah sakit sebelum boleh dibawa pulang. Tetapi setelah Vea dibawa pulang dari rumah sakit, dia jadi sering sakit-sakitan.

"Beberapa kali jadi sering masuk rumah sakit, kalau sekarang sudah tidak," katanya.

Menurut Adin, proses pertumbuhan anak ketiganya itu tidak seperti anak pada umumnya. Umur 8 tahun, Vea baru bisa mengangkat punggung dan bisa duduk.

Vea kemudian baru dimasukkan pendidikan non formal taman kanak-kanak (TK) dengan menggunakan kursi roda bantuan dinas sosial.

"Jadi Vea baru masuk TK saat usianya 8 tahun. Pas sekolah saya yang mengantar sambil membawa kursi roda," ungkapnya.

Menurut Adin, anaknya selama proses pembelajaran di TK mudah menangkap pembelajaran yang ada. Vea diketahui lancar membaca, bisa menulis dan pandai berhitung.

Saat lulus dari TK pada usia 10 tahun, orang tuanya ingin menyekolahkan Vea yang lokasinya dekat dengan tempat tinggalnya, namun ditolak secara halus oleh sejumlah sekolahan dan disarankan agar disekolahkan di SLB saja.

"Anak saya itu kan normal pemikirannya seperti anak pada umumnya, bisa baca tulis. Tapi hanya tidak bisa jalan," kata Adin.

Vea, gadis 11 tahun yang cacat kaki di Blora, Jawa Tengah. Foto: Dok. Istimewa
Pada saat itu, Adin tidak putus asa. Demi memperjuangkan anaknya agar bisa sekolah, dia tetap mendatangi sejumlah sekolahan. Hasilnya pun sama, semua sekolah menolak keberadaan Vea hingga akhirnya pada 2019 lalu, anaknya tidak disekolahkan. Begitupun tahun ini, Vea kembali tidak sekolah.

"Saya trauma Mas, takut ditolak lagi. Satu tahun ini tidak sekolah dan dirumah saja tidak pernah kemanapun," kisahnya menceritakan kondisi Vea.

Terkendala Biaya Pengobatan
Adin mengaku, ingin fokus pada pengobatan anaknya bagaimanapun caranya agar bisa disembuhkan. Hatinya merasa teriris melihat anaknya hanya bisa terbaring, dan kalau pun ingin beraktivitas, hanya keluar masuk kamar, ke ruang tamu dengan merangkak.

Dia mengatakan pernah disarankan bidan agar berobat ke terapi, yang memungkinkan kaki anaknya sampai paling tidak bisa untuk berdiri. Saran tersebut hingga sekarang belum bisa dilakukan karena Adin mengira biayanya mahal.

Ayah Vea hanya bekerja sebagai buruh bangunan. Rumah yang ditempatinya saat ini hanya sebatas ngontrak, sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan pengobatan.

"Sudah 4 tahun ngontrak Mas. Saya hanya berharap agar anak saya bisa sembuh dan pihak dermawan bisa membantu anak kami," katanya.

Sementara itu, Vea saat diajak berkomunikasi tampak lancar menjawabnya. Dia mengaku ingin sekali kakinya bisa digunakan untuk berjalan agar bisa sekolah seperti anak-anak lainnya.

"Pengen bisa jalan, biar bisa sekolah," ujar Vea dengan wajah polosnya.

sumber: kumparan




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 BERITATERKINI.co | All Right Reserved