Viral di Twitter, Lasmi Si Kuntilanak Merah Senang Ada yang Baca Ceritanya

BERITA TERKINI - Cerita Lasmi si kuntilanak merah yang dibukukan oleh penerbit Mediakita segera menyapa pembaca setianya. Bagi kamu yang menyukai kisah horor, novel Lasmi bisa menjadi salah satu rekomendasi pilihan.
Novel Lasmi memuat kisah hidup pesinden bernama Lasmi yang hidup di masa penjajahan Belanda di Bandung, Jawa Barat. Pada akhir Maret, Falen Zaman yang merupakan editor Mediakita dan penulis novel Lasmi bersama Ara membuat Thread panjang soal Lasmi.

Dari Thread tersebut, kisah Lasmi menjadi viral dan dikomentari ribuan pengikut di Twitter. Apa menurut Lasmi mengenai ceritanya yang viral tersebut?

Menurut Falen Zaman, Lasmi senang akhirnya ada banyak orang yang tahu jalan cerita kisah hidupnya.

Ketawa-ketawa dan senang sambil melayang-layang. Dia itu bilangnya senang kalau banyak orang yang bisa mendengarkan dan tahu cerita hidupnya yang menyedihkan," tutur Falen Zaman, ketika mengobrol dengan detikcom.

Falen Zaman juga menuturkan sosok Lasmi kerap menampakkan diri berwarna merah karena dipenuhi oleh dendam dan amarah atas kematian yang tidak diterimanya.

"Ia berguru dengan ibu mertuanya karena kan stigma seorang sinden buruk di mata masyarakat. Imbas kejadian Lasmi yang bekerja dengan suami digunjingkan tetangga karena profesi sinden," lanjutnya.

Ketawa-ketawa dan senang sambil melayang-layang. Dia itu bilangnya senang kalau banyak orang yang bisa mendengarkan dan tahu cerita hidupnya yang menyedihkan," tutur Falen Zaman, ketika mengobrol dengan detikcom.

Falen Zaman juga menuturkan sosok Lasmi kerap menampakkan diri berwarna merah karena dipenuhi oleh dendam dan amarah atas kematian yang tidak diterimanya.

"Ia berguru dengan ibu mertuanya karena kan stigma seorang sinden buruk di mata masyarakat. Imbas kejadian Lasmi yang bekerja dengan suami digunjingkan tetangga karena profesi sinden," lanjutnya.

Ketika Thread di Twitter viral, Falen sejujurnya kaget dengan fans respons publik umum. Ia pun menawarkan kisah itu untuk diterbitkan oleh penerbit MediaKita.

Gayung bersambut. Kisah Lasmi si kuntilanak merah mendapat lampu hijau untuk dibukukan.

"Ketika Thread viral, saya nggak bisa exposure besar-besaran karena viral, selama dua hari jadi Trending Topic, saya amaze banget. Ternyata meledak dan ini semua tanpa rencana," lanjutnya.

"Saya menghubungi Alm bos saya dan bilang kalau Lasmi viral nih. Penerbit Mediakita tertarik dan kata alm bos saya, ya sudah cepat tulislah. Prosesnya cukup banyak karena ini based on true story yah," tukas Falen Zaman.

Bagaimana cara Falen Zaman dan Ara menuliskan cerita horor Lasmi menjadi novel? Simak artikel berikutnya, ya! (dtk)