Jika Terpilih, Joe Biden Akui Tak Akan Pindahkan Kedutaan Besar AS Dari Yerusalem

BERITA TERKINI - Kandidat Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden mengatakan, kantor Kedutaan Bersar AS di Israel akan tetap berada di Yerusalem jika ia terpilih.

Padahal, Biden sebelumnya menyebut keputusan Presiden Donald Trump untuk memindahkan misi diplomatik dari Tel Aviv adalah keputusan yang pendek dan sembrono.

Dalam acara penggalangan dana secara virtual pada Rabu (29/4), Biden mengatakan, pemindahan kedutaan tidak akan membantu proses perdamaian Israel dan Palestina.

"Tapi sekarang setelah selesai, saya tidak akan memindahkan kedutaan kembali ke Tel Aviv," ujar Biden seperti dimuat CGTN.

Pada Desember 2017, Trump secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel. Kemudian pada Mei 2018, kedutaan dipindahkan ke Yerusalem yang memicu kontroversi hebat.

Menyusul keputusan tersebut, Palestina memutuskan hubungan dengan Washington karena menganggap pemerintahan Trump bias terhadap Israel.

Namun alih-alih membalikkan Trump, Biden mengatakan ia akan membuka kembali konsulat AS di Yerusalem Timur untuk melibatkan para pemimpin Palestina dalam pembicaraan tentang "solusi dua negara".

Saat ini, persoalan Israel dan Palestina diperburuk dengan rencana pencaplokan Tepi Barat. Di mana pemerintaham Trump menyetujui Israel untuk mencaplok Tepi Barat yang selama ini menjadi pemukiman warga Palestina.

Pencaplokan Tepi Barat sendiri sudah tertuang dalam rencana perdamaian di Timur Tengah yang dibuat Trump tanpa melibatkan pihak Palestina. (Rmol)