Darimana China Bisa Sekaya Sekarang, Dagang? Ya Bukan Lah…

BERITA TERKINI - Penulis: Mardigu Wowiek P

China itu tidak ikut IMF dan tidak ada hubunganan dengan world bank di awal tahun 90 an sewaktu menyalakan engine ekonominya mereka menjalankan strategi tiananmen papers. Apa itu stretegi tiananmen paper?

Sebentar kita jelaskan. Boleh Kita lanjut dulu dengan pertanyaan.

Kemarin trump dapat dana 2,2 Triliun dolar dan fed bersiap meluncurkan dana talangan tersebut, Dari mana ya dana tersebut? Kita semua tahu bank central adalah A lender of last resort.

Apa artinya a lender of last resort?

Dana dari mana ya bank central tadi? Dari cadangan devisa mereka? Sebentar ini harus diluruskan mengenai cadangan devisa sebelum kita menjelaskan 2 pertanyaan di atas. China tidak ikut IMF dan World bank, lalu darimana amerika mnndapatkan 2,3 triliun dolar uang sebanyak 100 kali APBN itu apakah dari CADANGAN DEVISA?

Kitajelaskan secara singkat cadangan devisa itu bagaimana?


Ini adalah dialog saya dengan anak saya yang nomor dua yang sedang mengerjakan skripsi S1 nya:

Mengapa kalau cadangan devisa Indonesia saat ini ada 120 bilion dolar kok Negara ngutang ya ayah? Itu pertanyaan fatur kemarin. Yang saya balik Tanya, memangnya itu duit punya Negara atau punya swasta yang di catat Negara?

Fatur terdiam, kalau pemahaman saat ini aku pikir uang Negara.

Lah kamu yang kuliah ekonomi dan bisnis ayahkan lulusan keilmuan yang sederhana, ilmu tentang orang doang, aplikasi psikologi.

Kalau dari sisi ayah, ayah bisa mengerti mengapa manusia banyak memahami ilmu sepotong karena dapat informasi ya sepotong. setelah itu otaknya berasumsi tentang langkah selanjutnya.

Misalnya kata “cadangan devisa Indonesia” di fahami artinya “ milik Negara” jadinya. Di BI kesan nya ada uang dollar 120 bilion milik Indonesia.

Bener deh, Kalau ada 120 bilion di tangan BI ngak mungkin rupiah jebol ke 16.500 an seperti saat ini.

Indonesia itu bergantung import pangan dan import bahan bakar minyak dengan dosis parah. 60% kebutuhan bahan bakar kita import. Kalau pangan mungkin sampai 30% kebutuhan nasional impor nya dan terus naik trend nya.

Itu gagal pemerintah ya ayah? Fatur bertanya

O ngak, beda gagal sama tidak mengerjakan, atau tidak faham, demikian saya mulai sontoloyo.

Jadi rupiah bagaimana kedepannya untuk menahan rupiah jatuh?

Nah anak keci sperti fatur mulai perduli ini otaknya. Negara saja ngak pernah nanya begini dalam otak mereka. Kalau Negara mikir serius rasanya selesai pasti jadi kuat ekonomi dan rupiahnya. kecuali lemah ini memang maunya mereka dolar jadi 18.000 mislanya karena strategi ekonomi nasional supaya daya saing export naik. Ya bisa juga. Kita lihat hasil saja nanti. Ini karena strategi atau karena ke geblekan mengeola Negara.

Kalau 120 bilion cadangan devisa Indonesia milik 100% Negara, dari mana dapat uang segitu ayah? Fatur terus bertanya.

Begini, yang ekspor itu Negara atau swasta? Saya bertanya.

Ya swasta, jadi yang dagang swasta misalnya adaro, sinarmas, gitu khan, ya uang nya di mereka. BI itu hanya mencatat saja uang dolar masuk dan keluar. Jadi 120 Bilion yang pegang terbanyak ya swasta. Cadangan devisa artinya uang dolar berada di Indonesia di tambah milik negara yang terbanyak saat ini di dapat dari hutangan.. Begitu baca simplenya.

Kalau punya tabungan benaran harta di BI atau di menkeu segitu ngak mungkin Negara jago ngutang seperti sekarang untuk menutup anggaran ? apa lagi kemarin untuk corona, ngutang terbesar dalam sejarah Negara Indonesia, dahsyat..yang bayar cicit mu belum tentu lunas mas fatur.

Karena memang ngak punya mucle knowledge kalau Negara dalam keadaan perang, economic at war. Dan kalau di bilang ini wartime, ngeyelan mereka pejabat itu. Kita di bilang nyinyir. Apa lagi sama fans nya buzzernya yang fotonya gambar anjing, parah mereka itu. Di anggap orang yang beda sama junjungannya di anggap bodo, pdahal yan bodo ya mereka sendiri paranggak punya pengetahuan apa apa. Mending beda pendapat.

Ya sudah lah, lihat aja 2020 dan 2021 ini. Kapal miring jalannya kapten!!!

Lalu bagaimana membuat rupiah menguat apa? Fatur balik bertanyaan awalnya.

Say jawab, ada cara perlahan ada cara cepat. Cara perlahan lebih benar dan kuat, karena bukan cara “pemadam kebakaran” dan cara cepat bukan intervensi pasar seperti “buang garam kelaut”.

Pertama kita petakan, kemana dolar keluar setiap harinya. Beli BBM dan beli pangan oleh Negara, beli bahan baku produksi dan import barang dagangan konsumtif swasta. Itu dana yang butuh dollar harian yang besar, mungkin 95% larinya dolar ya hal ini.

Jadi kita mulai dari BBM. Bagaimana kita TIDAK IMPORT bbm. Nah ini kita membangun yang namanya nation strategy, startegi nasional 10 tahun kedepan.

Kalau saat ini lucu, malah di siapkan refinery pemurnian minyak yang mana di pikiranya adalah bahan mentahnya import. Otaknya impor terus. Hebatnya lagi ngak di bangun bangun kilang minyak tersebut hingga saat ini sehingga kita impor BBM jadi, bukan crude.

Kebijakan nasional bahwa pertamina satu-satunya perusahaan yang boleh jual beli minyak di ubah. Semua swasta nasional boleh. Negara memajakin saja. Saat ini pertamina lembaga yang sangat tidak efisien. Bandingnya dengan petronas yang sumber bahan bakunya sepersepuluh Indonesia (baca 10%), profitnya lebih bagus dari pertamina.

Jadi ikutkan swasta nasional membangun ketahan energi nasional, jangan di monopoli pertamina. Negara itu di atas pertamina. Kalau sekarang PERTAMINA ADALAH NEGARA. Lah kebalik balik ngak tuh!

Swasta harusnya boleh punya kilang minyak sendiri, refinery sendiri, distribusi sendiri. Swasta boleh bangun refinery berbahan baku Condesate light oil dan gas alam di conversikan jadi BBM. Technologi hydrocracking murah dan bisa skala mini, 10.000 barrel per day ada, 5000 barel per day ada, 1000 barrel per day ada.

Dan itu bisa at site, di sumur tambang, mine mouth. Ngak ada biaya distribusi bahan mentah.

Dengan mengubah semua condesate dan gas alam di Indonesia. ini bisa mengurangi unsur import. Mungkin dari 800.000 barrel per hari import jadi tingal 200.000 barrel per hari import.

Strategi ini mungkin tidak menghasilkan dollar, tetapi strategi ini men-replace, menggantikan import, pengaruhnya besar banget dalam fluktuasi mata uang karena mendadak DEMAND beli dolar berkurang. Sekarang kebutuhan dolar malah Negara sendiri yang beli. Lah lucu, intervensi jual dolar di pasar, tetapi di beli lagi oleh Negara untuk dana import?!!

Fatur mantuk mantuk kepalanya, lalu dia bertanya lagi. Lalu ayah semua ini sudah bicara ke pejabat Negara.

Saya jawab, ngak pernah berhenti ayah mencintai Negara ini tur. Solusi ini sudah berkali-kali ayah usulkan dan terus akan ayah usulkan. Ngak ada bencinya ayah sama Negara ini termasuk pemimpinnya, namun kalau ngak di dengar mau ngomong apa?

Tapi jangan takut, ayah terus bunyi. Hanya untuk membuktikan kita berkontribusi. Yang mencatat bukan kita tur, nanti turunan kita akan melihat. Anak cucu cicit akan melihat, kita pejuang! Kita sudah melakukan semampu kita walau itu tidak menghasilkan apa-apa dan kita tidak tak berharap apa-apa kecuali yang terbaik buat bangsa.

Itulah dialog singkat saya yang semoga sahabat mulai memahami pertanyaan di awal, apakah china membangun negaranya pakai surplus perdagangan cadangan devisanya? Jawabnya tidak, karena waktu mereka memulai membangun di tahun 1989 awalnya, di masa deng xio ping, mereka TIDAK PUNYA UANG SAMA SEKALI DAN TIDAK NGUTANGAN SEPERTI KITA.

Apa pakai FDI foriegn direct investment seperti kita? Ya ngak lahm siapa yanginvest Negara komunis otoriter tahun 90an itu?
Lalu pakai apa? mereka bisa bangun karena pakai MMT.

Gurunya para politbiro china adalah Michael Hudson guru besardari misouri university yang mengajari MMT di Peking University, termasuk xi jing ping presiden seumur hidup china dan pemimpin PKC china seumur hidup sekarang adalah muridnya.

Ok, sebentar. Sudah mulai faham khan? Apa Masih mau di jelaskan lagi? Kalau amerika bagaimana? #peace. (*)