Pesan Pakar Transportasi UGM ke Jokowi: Lebih Penting Ekonomi atau Nyawa Rakyat ?

BERITA TERKINI - Pemerintah diminta tegas melarang aktivitas mudik yang bakal dilakukan pada Idul Fitri 1441 H nanti. Di tengah wabah virus corona saat ini, keputusan itu dinilai lebih tepat dan bermanfaat untuk mencegah meluasnya penularan virus yang belum ada obatnya ini.

Pakar Transportasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Ahmad Munawar berharap ada keputusan tegas dari Presiden Jokowi dengan melarang mudik saat Hari Raya Idul Fitri. Hal itu karena berdasarkan analisisnya penyebaran Covid-19 tidak bisa dihindari selama prosesi mudik ini.

“Meski masyarakat menggunakan kendaraan pribadi juga penyebaran akan terjadi di rest area,” kata Munawar, Senin(6/4).

Menurut dia, jika memungkinkan pemerintah harus tegas melarang mudik dengan membatasi, bahkan jika memungkinkan menyetop angkutan umum bus antar kota, serta kereta api jarak jauh dan pesawat.

Selain itu, penutupan jalan arteri dan jalan tol yang menghubungkan antar provinsi juga bisa menjadi solusi pencegahan.

Mengenai penerapan isolasi selama 14 hari di kampung halaman pemudik, Munawar menyebut hal itu tidak akan berjalan lancar karena jumlah pemudik yang mencapai jutaan orang.

“Isolasi ini mengharapkan pemerintah daerah sasaran mudik untuk mempersiapkan ratusan bahkan ribuan peralatan serta fasilitas. Hal ini malah akan memberatkan pemerintah daerah. Jika tidak siap malah akan menyebabkan pandemi ini menyebar di daerah mereka,” kata dia.

Prof Munawar juga berpesan kepada masyarakat Indonesia, terutama yang ingin mudik, bahwa kesehatan keluarga, terutama orang tua, jauh lebih penting dari bertemu langsung dengan mereka.

“Sudah ada contoh di RS Adam Malik, Medan, anak muda yang mudik, kelihatannya sehat, ternyata carrier pembawa virus. Akhirnya, berdampak pada orang tua yang dikunjungi,” kata dia.

Aspek ekonomi yang menjadi pertimbangan pemerintah tidak melarang mudik, menurut Munawar, memang tidak bisa dihindari. Ia menyatakan dalam kondisi pandemi seperti sekarang ini perekonomian jelas akan terpuruk.

Munawar juga mengingatkan pemerintah perlu menentukan mana yang dianggap lebih penting, ekonomi atau nyawa rakyat.

“Presiden Ghana, Nana Akufo-Addo, ketika menerapkan ‘lockdown’ di negaranya, menyampaikan sebuah pidato. Ia menyatakan ekonomi bisa diperbaiki kembali, tetapi rakyat yang meninggal tidak bisa dihidupkan kembali,” kata Guru Besar Teknik Sipil UGM ini.

Sumber: indonesiainside.id