Menentang Putin, Puluhan Ribu Orang Turun ke Jalan - Berita Terkini | Kabar Terbaru Hari Ini, Viral, Indonesia, Dunia | BERITATERKINI.co

26 Juli 2020

Menentang Putin, Puluhan Ribu Orang Turun ke Jalan

Menentang Putin, Puluhan Ribu Orang Turun ke Jalan

BERITA TERKINI - Puluhan ribu orang turun ke jalan di wilayah Khabarovsk untuk memrotes Presiden Rusia Vladimir Putin yang dinilai salah menangani krisis politik lokal, Sabtu (25/7/2020).

Aksi tersebut merupakan aksi yang dilakukan selama tiga pekan berturut-turut sebagaimana dilansir dari Reuters, Sabtu.

Khabarovsk merupakan salah satu kota yang terletak di wilayah paling timur Rusia dan berjarak sekitar 6.110 kilometer dari Moskwa.

Mereka protes karena tidak senang atas penahanan Gubernur Sergei Furgal karena dituduh melakukan pembunuhan. Furgal sendiri membantah tuduhan tersebut.

Penahanan Furgal dianggap pendukungnya bermotif politik sehingga memicu protes yang cukup besar.

Para pengunjuk rasa berteriak “ Putin mundur!” dan “Putin adalah pencuri!”.

Mereka juga ingin Furgal diterbangkan lagi dari Moskwa ke Khabarovsk sehingga Furgal dapat diadili di Khabarovsk secara transparan.

Pihak otoritas memperkirakan sekitar 6.500 orang ikut serta dalam aksi unjuk rasa tersebut.

Sementara itu salah satu media lokal mencatat aksi unjuk rasa tersebut diikuti oleh 20.000 orang.

Di sisi lain, oposisi pemerintah mengatakan aksi unjuk rasa tersebut diikuti oleh 50.000 orang dan mengklaim aksi tersebut sebagai aksi dengan jumlah terbanyak.

"Kembalikan Furgal kepada kami. Ini adalah pilihan kami,” kata seorang pebisnis wanita Viktoria.

Para pengunjuk rasa juga terlihat jengah atas beberapa kebijakan yang menurut mereka selalu berpusat ke Moskwa.

Para pendukung Furgal yang berasal dari Partai Demokratik Liberal Rusia ( LDPR) adalah oposisi pemerintahan Putin yang kini sedang berkuasa.

Kremlin menyatakan Furgal memiliki tuduhan yang serius sehingga dituntut untuk mempertanggungjawabkannya.

Untuk meredakan ketegangan, Putin telah menunjuk gubernur baru yang ditugaskan di wilayah tersebut yakni Mikhail Degtyaryov.

Namun penunjukkan tersebut justru membuat pengunjuk rasa semakin marah karena mereka tidak memiliki hubungan dengan wilayah tersebut dan menuntut dia untuk mundur.

sumber: kompas.com




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 BERITATERKINI.co | All Right Reserved