2 PDP Corona di Bantul yang Sempat Ditolak RS Rujukan Meninggal Dunia

BERITA TERKINI - Dua pasien dalam pengawasan (PDP) Corona meninggal dunia. Hal itu dikonfirmasi oleh pemilik Rumah Sakit Nur Hidayah Bantul, dr Sagiran.

Ketua IDI Bantul ini sebelumnya viral lantaran satu pasien PDP di Rumah Sakit Nur Hidayah ditolak di 23 rumah sakit rujukan di DIY.

Setelah video itu viral, ketiga pasien kemudian dirujuk. Dua ke RSUP Dr Sardjito dan satu di RSUD Sleman.

"Kemarin kami terima 3 pasien PDP. Ini perlu kita klarifikasi berita yang ada pertama kami tidak punya maksud apa pun apalagi keresahan. Justru ibarat sistem kebencanaan early warning itu sangat-sangat penting," kata Sagiran di Bantul, Selasa (31/3).

"Nah ini sudah terjadi dan saya bersedih karena begitu kita berupaya mendapat rujukan itu sampai jam 20.00 WIB malam baru terkirim pasien 3.

Dan jam 23.00 WIB mendapat kabar duka pasien pertama (di RSUP Sardjito) meninggal dan pagi jam 07.00 WIB tadi mendapat informasi pasien ketiga (RSUD Sleman) meninggal. Ini menjadi keprihatinan bersama. Pasien nomor 1 dan 3," katanya.

Sagiran menjelaskan bahwa satu pasien meninggal berusia di atas 50 tahun dan satunya di bawah 50 tahun. Keduanya memiliki riwayat demam tinggi dan ISPA.

'Protokol covid yang baru mengatakan semua pasien yang datang gejala demam tinggi ISPA, batuk pilek itu dianggap PDP. Kalau protokol sebelum ini riwayat kontak yang terbaru pokoknya ISPA berat sesak napas itu harus dianggap PDP. Semua pihak harus melindungi diri," kata dia.

Soal terlantarnya pasien di rumah sakitnya kemarin, Sagiran mengatakan bahwa dia sudah mengontak satgas di Bantul tetapi waktu itu tidak ada jawaban.

"Jadi kami kemarin merujuk pasien ya dalam posisi sangat kesulitan mendapat rujukan tapi akhirnya dapat di Sardjito dan RSUD Sleman," kata dia.

Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan COVID-10 Kabupaten Bantul, Helmi Jamharis angkat bicara. Dia menjelaskan bahwa 3 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Nur Hidayah telah dirujuk.

"Pemerintah Kabupaten Bantul telah menindaklanjuti yakni dengan mengirimkan 2 pasien ke Sardjito dan satu pasien ke Rumah Sakit UII (belakangan diketahui di RSUD Sleman). Artinya ketiga pasien yang ada di Nur Hidayah artinya sudah tertangani dengan baik sesuai ketentuan. Kita memang berusaha semaksimal mungkin memberikan fasilitasi terhadap persoalan di Kabupaten Bantul," katanya.

Dia juga meminta kepada semua pihak agar sebelum membagikan sesuatu ke media sosial untuk terlebih dahulu melapor ke gugus tugas.

"Dengan demikian dengan cepat menyelesaikan sebelum terjadi keresahan di masyarakat," ujarnya.

Sumber: kumparan.com