Komentari Kengototan LBP Datangkan TKA China, Roy Suryo: Jas Merah, Ingat Sejarah Flu Spanyol! - Berita Terkini | Kabar Terbaru Hari Ini, Viral, Indonesia, Dunia | BERITATERKINI.co

14 Mei 2020

Komentari Kengototan LBP Datangkan TKA China, Roy Suryo: Jas Merah, Ingat Sejarah Flu Spanyol!

Komentari Kengototan LBP Datangkan TKA China, Roy Suryo: Jas Merah, Ingat Sejarah Flu Spanyol!

Waketum Demokrat Roy Suryo. tirto.id/Andrey Gromico.

BERITA TERKINI – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Roy Suryo menyoroti pernyataan LBP yang menyebut, 500 TKA China akan datang sekitar Juni-Juli 2020. Seluruh 500 TKA China tersebut akan bekerja di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Menurutnya, rencana tersebut sangat berbahaya bagi Indonesia jika mengingat sejarah pandemik Influenza atau Flu Spanyol di masa lalu.

“Rencana kedatangan TKA-China besok Juni yang sangat berbahaya, serius dihubungkan dengan sejarah pandemik Influenza di Hindia Belanda sebelum ada Indonesia tahun 1918 yang mirip,” kata Roy Suryo di akun Twitternya, @KRMTRoySuryo2,  (10/5).

Iapun menyindir pemerintah dengan ungkapan kata “luar biasa”. Karena menurutnya, sangat tidak elok mendatangkan TKA di saat bekerja dalam negeri terkena gelombang PHK.

“Hanya satu kata, luar biasa. Tenaga-tenaga kerja WNI saja masih jutaan jumlahnya dan sebagian besar mereka saat ini jobless karena PHK. Ini Kemnaker diam saja? Apalagi bukan Juni besok apakah +62 (Indonesia) sudah bebas pandemik Covid-19. Bisa ambyar gara-gara masuk TKA China ini,” lanjut Roy.

Roy menegaskan bahwa penolakan tersebut bukan hanya atas dasar nasionalisme semata. Namun,  karena adanya pengkhianatan terhadap JasMerah (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah).

“Dulu Hindia Belanda ambyar menangkal andemik Influenza tahun 1918 gara-gara datangnya kapal-kapal luar negeri karena tergiur bisnisnya,” terang Roy.

Roy Suryo meminta pemerintah untuk membatalkan niatan tersebut atas dasar sejarah terjadinya Flu Spanyol yang masuk ke Hindia Belanda pada 1918 lalu.

“Saat tahun 1918 Pemerintah Hindia Belanda sebelum Indonesia membentuk Burgerlijk Geneeskundige Dienst (BGD) atau layanan medis sipil dan Dienst der Volks Gezondheid (DVG) atau Pendjabatan Kesehatan Ra’jat, kini jadi Kemenkes, berjibaku melawan Pandemik Flu yang sering disebut ‘Flu Spanyol’,” tegas Roy.

“Ra’jat Boemi Poetra, kini WNI atau pribumi masih terkendala literasi, meski sudah banyak dijelaskan pakai ilustrasi “Gareng-Petruk” dengan Aksara Jawa, tapi karena tergiur kepentingan bisnis datangnya kapal-kapal dari luar negeri itulah korban di Jawa-Madura saja sampai 4,3 juta jiwa, Jas Merah!” tandas Roy.[Brz]




Loading...
loading...

Berita Lainnya

Berita Terkini

© Copyright 2019 BERITATERKINI.co | All Right Reserved