BERITA TERKINI – Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) menyoroti banyak yang kebijakan pemerintahan yang tidak memihak kepada kepentingan rakyat kecil.
Menurutnya, hal tersebut bisa saja menjadi landasan masyarakat untuk menjuluki pemerintah dengan sebutan sontoloyo.
“Rakyat berhak memberi cap sontoloyo pada pemerintah yang tidak pro rakyat,” kata Iwan Sumule dalam pernyataan kepada wartawan sebagaimana dikutip dari Suaranasional.com (18/5/2020).
Iwan Sumule berpendapat, kebijakan yang dibuat oleh pemerintah jauh dari harapan dan kepatutan telah membuat rakyat merasa jengkel.
“Kebijakan yang dibuat tidak berpihak pada rakyat, bahkan malah mengkhianati rakyat, merugikan dan membikin susah hidup rakyat, pemerintah pembuat kebijakan itu mengaku sebagai pemerintah yang pro rakyat dengan sederet pencitraan yang dibangun di atas pondasi ‘seolah-olah’,” tegasnya.
istilah Sontoloyo yang dikemukakan oleh Iwan nampaknya mengadopsi perkataan bung Karno. Beliau kata Iwan, menggunakan istilah ‘Islam Sontoloyo’ untuk menggambarkan perilaku negatif orang-orang yang mengaku beragama Islam namun tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dalam Islam. “Jokowi menggunakan istilah ‘Sontoloyo’ untuk menyebut para politisi yang menurutnya memiliki watak buruk,” tandasnya.[Brz]