Tekan PHK, Pemerintah Perbolehkan Warga Berusia di Bawah 45 Tahun Kembali Beraktivitas

BERITA TERKINI - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menegaskan bahwa pemerintah memberikan kelonggaran kepada warga masyarakat berusia di bawah 45 tahun untuk kembali beraktivitas di tengah pemberlakukan PSBB. Upaya itu dilakukan guna mencegah terjadinya pemutus hubungan pekerjaan (PHK).

"Kelompok ini kita beri ruang untuk beraktivitas lebih banyak lagi sehingga potensi terpapar PHK bisa kita kurangi lagi," kata Doni Monardo, melalui video conference, Senin (11/5/2020).

Menurutnya, usia 45 tahun ke bawah tidak termasuk dalam kelompok rentan yang mudah terpapar Covid-19. Berdasarkan data yang ada, tingkat kematian kelompok ini hanya 15 persen.

Kelompok muda di bawah 45 tahun, jelas Doni secara fisik sehat, punya mobilitas tinggi, dan kalau terpapar, belum tentu sakit karena tak ada gejala. Justru kematian tertinggi ada diangka 45 persen yang datang dari kelompok usia 65 tahun ke atas.

Sedangkan di kelompok usia 46-59 tahun yang memang historinya memiliki penyakit bawaan, seperti hipertensi, diabetes, paru, dan jantung.

Karena itu lah, kelompok yang non-rentan diberikan kelonggaran oleh pemerintah untuk kembali beraktivitas di luar rumah. "Ini untuk menjaga keseimbangan agar masyarakat tak terpapar virus dan juga tak terpapar PHK," kata dia. Meski begitu, protokol kesehatan tetapi dijalankan selama masa beraktivitas di luar rumah.

Mantan Danjen Kopassus itu menambahkan, saat ini seluruh dunia telah berupaya menjaga keseimbangan di tengah pandemi corona. Keseimbangan yang dimaksud yakni menekan angka PHK.

"Oleh karenanya kami mohon bantuan dan juga kerja sama dari teman media sekalian untuk bisa melakukan upaya sosialisasi agar seluruh bangsa kita bisa segera mengakhiri wabah ini," ucap Doni.

"Dan kalau toh memulai hidup baru, kita tetap harus hidup dengan tata cara memprioritaskan protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker dan selalu cuci tangan. Apabaila ini semua sudah bisa dipahami selurub masyarakat maka diharapkan bangsa kita bisa memulai kehidupan dengan new normal," tutupnya. (*)