Tim JKW-PWI Eksplorasi Keindahan Pulau Karampuang

Berita Terkini, ENREKANG -  Kondisi alam menjadi salah satu faktor yang kerap menghambat perjalanan tim Jelajah Kebangsaan Wartawan-Persatuan Wartawan Indonesia (JKW-PWI) keliling Indonesia.

Seperti pada Jumat lalu (21/1/2022), empat bikers JKW-PWI yaitu Sonny Wibisono, Indrawan Ibonk, Yanni Krishnayanni, dan Aji Tunang Pratama sempat tertahan di kota Mamuju, Sulawesi Barat. 

Jalur menuju kota Pinrang, Sulawesi Selatan, sangat rawan longsor, dan di beberapa titik masih dalam pembersihan dari material longsor.

Sebelumnya, tim JKW-PWI memang harus singgah di Mamuju untuk penggantian ban depan motor Kawasaki W175TR tunggangan Sonny dan Yanni.

Namun, tim terpaksa harus bermalam di Mamuju setelah mendapat informasi bahwa jalur menuju Pinrang tertutup. Kabar buruk ini diterima ketika tim disambut Ketua PWI Mamuju, Naskah.

“Di jalur ini diberlakukan sistem buka tutup untuk memberikan kesempatan pekerja yang membersihkan jalur dari tumpahan tanah akibat longsor,” ungkap Nanang, sapaan akrab Naskah, di Mamuju.

Sementara, Sonny Wibisono mengatakan kehadiran mereka di Mamuju awalnya tidak untuk bermalam. 

“Kami hanya untuk melintas saja, sebelum kami tiba di kota Pinrang dan Enrekang (Sulawesi Selatan),” ujar Sonny.

Karena harus menghabiskan semalam , empat bikers PWI itu memanfaatkan waktu di Mamuju untuk mengeksplor keindahan Pulau Karampuang di desa Karampuang, Dusun Ujung Bulo Wisata.

Pulau Karampuang merupakan obyek wisata lokal yang berdekatan dengan kota Mamuju. Destinasi ini menjadi favorit pelancong yang berasal dari luar Mamuju maupun turis lokal.

Air laut yang jernih menjadi daya tarik tersendiri, khususnya bagi mereka yang menyenangi olahraga menyelam. Bagi wisatawan yang tidak membawa perlengkapan diving, banyak warga setempat menyewakan perlengkapan diving dengan harga terjangkau. Ada pula yang menjual peralatan menyelam.

Indrawan Ibonk, Aji Tunang dan Yanni tak menyia-nyiakan kesempatan di sana untuk menyelam sambil menikmati keindahan aneka biota laut di Pulau Karampuang.

Selama menikmati keindahan alam di pulau ini, satu kesan yang didapatkan tim JKW-PWI adalah kesungguhan pemerintah bersama warga setempat dalam menjaga lokasi wisata kebanggaan mereka.

Setiba di lokasi, para pengunjung bakal langsung mendapati peringatan keras untuk tidak merusak atau membawa biota yang ada di lokasi. 

Nanang pun mengakui bahwa warga setempat sudah mulai sungguh-sungguh dalam menjaga kelestarian alam di Pulau Karampuang.

“Masyarakat sudah mulai sadar dan menghentikan penggunaan bom ikan di wilayah ini khususnya, supaya tidak mengakibatkan kerusakan biota laut yang ada,” jelas Nanang.***(rls)