Berita Terkini, BATANG TUAKA - Paslon Bupati nomor urut 2, H Ferryandi kembali dibanjiri dukungan, seperti yang terjadi saat dirinya berkunjung di Desa Simpang Jaya Kecamatan Batang Tuaka, Jumat (11/10/2024).
Hadir dengan mengendarai sepeda motor, H Ferryandi disambut antusias oleh masyarakat setempat.
Tampak dalam kegiatan tersebut tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda serta para kader partai pendukung, simpatisan dan relawan pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 2.
Bang Ferry sapaan akrab H Ferryandi, yang juga dikenal dengan tagline visi misinya Inhil Cemerlang, memaparkan dihadapan masyarakat pentingnya pembangunan yang merata dan berkelanjutan di seluruh wilayah Inhil.
“Fermadani berkomitmen untuk menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat Inhil, khususnya di bidang infrastruktur, pendidikan, kesehatan, perkebunan, nelayan, desa dan budaya serta UMKM,” katanya.
Ferryandi kembali mensosialisasikan program-program unggulannya diantaranya berupa tiga desa satu ekskavator yang merupakan program prioritas visi misi pertanian dan perkebunan Cemerlang.
"Dengan adanya program bantuan tiga desa satu ekskavator ini, saya berharap pertanian dan perkebunan semakin maju," ujarnya.
Lanjutnya, program ini sengaja dibuat untuk mendukung pembangunan infrastruktur di pedesaan dan memajukan sektor pertanian serta perkebunan di wilayah desa.
"Ekskavator ini nantinya tidak hanya akan digunakan membantu warga Desa Simpang Jaya dalam pembuatan tanggul saat membuka lahan baru atau perbaikan kebun namun juga dapat dipakai untuk hal lainnya," lanjutnya.
Salah seorang masyarakat Desa Simpang Jaya, pak Udin menyampaikan bahwa program ini menjadi suatu solusi yang ditunggu kalangan petani ditengah sulitnya membuka lahan tanpa membakar yang bertentangan dengan aturan Karhutla.
"Program tiga desa satu ekskavator ini merupakan solusi brilian dimana petani dibantu untuk membuka lahan pertanian, untuk membuat tanggul dan lain sebagainya," sebut Udin.
Lebih lanjut, menurutnya jika petani dibiarkan mengurus sendiri masalah kebunnya tanpa ada intervensi dari pemerintah maka sangat mungkin terjadi pada 10 atau 20 tahun lagi masyarakat akan menjual semua lahannya kepada perusahaan karena tidak mampu untuk mengelola lahannya.
"Mau jadi apa masyarakat petani kita nantinya. Jadi saya berharap program ini bisa direalisasikan karena memang sangat dibutuhkan petani,” pungkasnya.***(rls)